Site icon Literasi Kita Indonesia

Budaya Jawa dan Pentingnya Etika

Wahyu Tulus Widodo – Komunitas Ma’arif – Literasi Kita Indonesia

Berbicara tentang masyarakat jawa, tentunya kita tidak asing lagi masyarakat jawa merupakan 59% dari seluruh penduduk Indonesia. Menurut Soejipto Abimanyu dalam bukunya babad tanah jawi masyarakat jawa pada umumnya mempunyai sikap dantutur kata yang sangat sopan ,lembut, halus, mudah bergaul dan menyesuaikan diri (akomodatif).

Selain diidentikkan dengan sikap sopan orang jawa juga sangat menjunjung tinggi etika berbicara baik dan lembut baikdengan orang yang lebih muda, sesama, terlebih lagi dengan orang yang lebih tua. Biasanya dalam sehari-hari ada yang namanya sifat andap asor (merendah) dihadapan orang yang lebih tua sangat di utamakan. Dan karakter khas yang penulis ketahui biasanya suku (orang) jawa jikalau bertamu ia belum duduk ataupun mencicipi hidangan sebelum di persilahkan, bahkan sikap sungkan bisa melawan keinginannya ntuk mencicipi hidangan.

Suku jawa memang sangat menjunjung tinggi etika, tetapi bukan berarti suku-suku selain jawa tidak demikian pula dan tidak serta merta semua orang yang bersuku jawa sangat menjunjung tinggi etika, menurut penulis pribadi tidak peduli apapun sukunya jikalau ia sangat beretika, sopan, santun maka ia sangat di hormati oleh orang lain dimanapun seseorang itu berada.  Sayidina Ali Bin Abi Thalib. Pernah berkata:  “Akhlak yang baik adalah ketika seseorang mampu beradaptasi dengan lingkungannya selagi tidak bertentangan dengan hukum-hukum agama

Artinya jika kita mampu menjaga akhlak, etika yang tidak menentang hukum syara’ saat beradaptasi, berinteraksi sesama masyarakat insyaa Allah siapapun orangnya pasti akan selamat  dan banyak disenangi orang lain. Etika bagian yang sangat besar dari budaya, jangan sampai melakukan perilaku yang tidak baik karena dasar dari budaya, karena budaya cenderung kepada lahir dan pentingnya penerapan dari etika.

Exit mobile version