Belajar dan Berdiskusi Bersama Bapak Dr. Rusydi Sulaiman, M.Ag Pimpinan Penerbit Buku Madania Center Bangka Belitung, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam FDKI IAIN Syekh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung, Tim Penerbit Madania Center, Tim Penerbit Buku Literasiologi, Ketua Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI) Bapak Bohhori, M.Pd, Sekretaris dan Dosen Program Studi (BKI).
Mengenal lebih dekat Penerbit Buku Madania Center Bangka Belitung; Madania Center Pusat Studi Agama dan Pengembangan Masyarakat (Center for Religious Studies and Community Development) adalah lembaga non-partisan atau NGO, dirintis pada tahun 2004 di Jember kemudian mengalami reorganisasi pada tahun 2012 di Pangkalpinang, kemudian saat ini berkedudukan di Jl. Muntok KM 6, Dusun 1, RT 001/RW001, Desa Kace (Barat SPBU Kace), Mendobarat, Bangka, Prov.Kep.Bangka Belitung sejak tahun 2016.Sebagai Pusat Studi Agama dan pengembangan masyarakat.
Penerbit Buku Madania Center memiliki Divisi Pengembangan Bakat dan Diklat, Divisi Penerbitan dan Publikasi, Divisi Humas dan Hubungan Luar Negeri, dan Divisi Pengembangan Ekonomi dan Entrepreneurship. Sebagai bagian dari masyarakat, lembaga ini berkomitmen membangun peradaban kelangsungan peradaban di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya.
Penerbit Buku Literasiologi Bengkulu memiliki kesamaan tujuan visi dan misi dengan Penerbit Buku Madania Center Bangka Belitung yaitu Literasi Untuk Kesejahteraan, melalui gerakan membaca, menulis dan mempublikasikan tulisan bisa membantu banyak orang dengan memberikan pengetahuan dan pengalaman melalui tulisan, semangat daya dan upaya dalam Literasi, mengajak orang lain untuk peduli literasi, dan mengantisipasi bahaya berita bohong atau HOAX melalui literasi.
Penerbit Buku Madania Center Bangka Belitung dan Penerbit Buku Literasiologi tentunya memiliki kegiatan literasi dalam upaya mewujudkan Literasi Budaya sebagai Bangsa dengan makna kita harus membudayakan literasi dalam kehidupan sehari – hari, Literasi bukan hanya menulis, membaca, memiliki buku tetapi juga harus mampu memaknai dan menganalisis buku atau informasi kemudian menyampaikannya kepada orang lain atau masyarakat.
Tujuannya adalah kebermanfaatan dan keberlanjutan sesuai dengan visi dan misi yang dibangun oleh Perpustakaan Nasional yaitu Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong melalui penguatan budaya literasi. Meningkatkan Perpustakaan sesuai Standar Nasional Perpustakaan, Pelayanan Prima Perpustakaan, dan Pelestarian Bahan Pustaka dan Naskah Nusantara.
Dr. Rusydi Sulaiman, M.Ag dalam Diskusi tentang literasi kehidupan menyampaikan bahwa Kehidupan ini harus selalu di syukuri, mengerjakan kebaikan harus dengan keyakinan, jangan mudah Menyerah, Silaturahim kepada Saudara, Guru dan Ustadz kita mohonkan nasihat dan motivasi, pentingnya menulis dan mempublikasikannya sebagai tanggung jawab insani, saling mendoakan, Saling memberikan dukungan, Jangan lupa kepada keluarga dan sahabat, kebahagiaan harus dirasakan bersama – sama begitu juga bila ada kesulitan harus bersama – sama dalam menyelesaikannya. (Sumarto)