Google, Rupiah dan Kita._

Google, Rupiah dan Kita._

Kebutuhan Internet Menjadi Wajib, Semua Serba Online._

Kita semua mengenal Google, mesin pencarian informasi apa aja bisa, bisa mendapatkan informasi yang baik atau informasi yang buruk tergantung kita sebagai user atau pengguna. Masa Pandemi Covid-19, kita di hadapkan dengan kebijakan Pemerintah yang harus social distancing dan ada beberapa yang harus work from home, seperti daerah daerah yang berada di zona merah._

Google menjadi aktor utama yang banyak memberikan ide solutif dengan berbagai fitur yang dimilikinya, yang sering digunakan dalam proses pembelajaran online Google Classroom, Google From dan fitur Google lainnya. Google adalah mesin raksasa yang sekarang menjaring seluruh daerah atau bahkan negara di dunia, dengan keuntungan yang luar biasa._

Di kutip dari laman kompas, Induk perusahaan Google, Alphabet, mengumumkan pendapatan mereka pada kuartal pertama tahun 2018. Alphabet membukukan pendapatan sebesar 31,15 miliar dollar AS (sekitar Rp 433 triliun) dalam periode triwulan yang berakhir 31 Maret. Apalagi, di Tahun 2019 meningkat pesat hingga Maret tahun 2020 pada masa pandemi._

Dikutip dari laman kompas, untuk pertama kalinya, YouTube membeberkan pendapatannya. Sejak diakuisisi Google tahun 2006, YouTube belum pernah sekalipun mengungkap berapa pendapatannya. Platform berbagi video itu meraup lima miliar dollar AS (sekitar Rp 68,8 triliun) dalam tiga bulan dari pendapatan iklan. Laporan itu disampaikan langsung oleh CEO Alphabet, sekaligus CEO Google, Sundar Pichai saat memaparkan pendapatan kuartal Alphabet. Secara tahunan, YouTube disebut menghasilkan 15,15 miliar dollar AS (Rp 208,1 triliun) pada tahun 2019. Pendapatan ini naik 36,5 persen dari tahun 2018 yang meraup 11,2 miliar dollar AS (Rp 153,8 triliun)._

Seperti YouTube, hampir semua orang bisa menjadi Influencer, dengan mudah orang bisa mempengaruhi orang lain dengan berbagi aktifitas keseharian nya melalui YouTube, apakah berbentuk kegiatan musik, pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya. Banyak artis beralih ke media YouTube untuk menyiarkan kegiatan nya, sehingga angka subscribe nya tinggi, iklan datang, komentar banyak hingga meningkatkan jumlah pendapatan nya. Kementerian Informasi dalam salah satu diskusi di TV One, rencana membuat program tentang pentingnya peran Influencer terhadap produktivitas publik._

Kembali kepada problem dana, publik bisa mengaksesnya google, harus dengan kuota, kuota tentunya dengan dana, di beberapa wilayah di Indonesia, daerah terpencil dan ekonomi menengah ke bawah, berkeluh kesah tentang proses pembelajaran online, “smartphone aja tidak punya gimana mau beli kuota” hal ini tentunya di Sikap dengan bijak oleh Pemerintah, melalui mas Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim dengan progam pemberian bantuan Kouta untuk berlangsung nya pendidikan secara online, atau harapannya bantuan smartphone untuk peserta didik ekonomi bawah._ Sumarto.

Google dan Rupiah Kita
Sumarto sumarto

Leave a Reply

Your email address will not be published.