HASIL EVALUASI DAN REFLEKSI PERKULIAHAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)

Jumlah Responden 211 Orang

Literasi Kita Indonesia – Hasil evaluasi dan refleksi perkuliahan yang dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah dengan jumlah responden (mahasiswa) yang sudah mengisi kuesioner ada 211 orang dengan jumlah program studi sarjana 4 yaitu Pendidikan Agama Islam, Tadris Bahasa Inggris, Manajemen Pendidikan Islam dan Bimbingan Konseling Pendidikan Islam. Program Studi Magister ada 2 yaitu Manajemen Pendidikan Islam dan Bimbingan Konseling Pendidikan Islam.

Tujuan evaluasi perkuliahan untuk melihat, mengetahui dan memahami sejauh mana ketercapaian dari tujuan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum merdeka belajar kampus merdeka dimana mahasiswa tidak hanya belajar di kelas tetapi melaksanakan beberapa program dari kurikulum merdeka belajar kampus merdeka seperti studi desa, praktik pembelajaran menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat, diskusi pembelajaran lintas program studi dan seminar hasil karya bersama.

Menteri Pendidikan Nadiem Makarim bahwa reformasi  pendidikan  tidak  bisa  dilakukan semata-mata  menggunakan administrasi  approach, melainkan harus melakukan culture  transformation (Satriawan  et  al.,  2021 dalam Restu Rahayu). Sejalan juga dengan  pendapat bahwa konsep merdeka belajar ini kemudian dapat diterima  mengingat  visi  misi  Pendidikan  Indonesia  kedepan  demi  terciptanya  manusia  yang  berkualitas  dan mampu bersaing di berbagai bidang kehidupan”(Sibagariang et al., 2021 dalam Restu Rahayu).

Adanya kurikulum merdeka diharapkan mahasiswa dapat  berkembang  sesuai  potensi  dan  kemampuan  yang  dimiliki  karena  dengan  kurikulum merdeka mendapatkan pembelajaran yang kritis, berkualitas, ekspresif, aplikatif, kreatif dan progresif. Serta adanya perubahan kurikulum baru ini diperlukan kerjasama, komitmen yang kuat, kesungguhan dan implementasi nyata dari semua pihak, sehingga profil lulusan di setiap program studi dapat tercapai.

Salah satu program inisiatif Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bapak Nadiem Makarim adalah Merdeka Belajar yang ingin menciptakan suasana belajar yang bahagia. Tujuan merdeka belajar adalah agar Dosen, Mahasiswa dan Masyarakat dapat memiliki suasana yang menyenangkan. Merdeka belajar berarti proses pendidikan harus menciptakan suasana yang menyenangkan (Saleh, 2020). Merdeka belajar merupakan bentuk penyesuaian kebijakan untuk mengembalikan esensi dari asesmen yang semakin dilupakan. Konsep Merdeka Belajar adalah mengembalikan sistem pendidikan nasional kepada esensi undang undang untuk memberikan kemerdekaan sekolah menginterpretasi kompetensi dasar kurikulum menjadi penilaian mereka.

Merdeka belajar dapat dipahami sebagai merdeka berpikir, merdeka berkarya, dan menghormati atau merespons perubahan yang terjadi (memiliki daya suai). Pada tahun mendatang, sistem pengajaran juga akan berubah dari yang awalnya bernuansa di dalam kelas menjadi di luar kelas. Nuansa pembelajaran akan lebih nyaman, karena mahasiswa dapat berdiskusi lebih dengan Dosen, belajar dengan outing class, dan tidak hanya mendengarkan penjelasan Dosen, tetapi lebih membentuk karakter mahasiswa yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, sopan, berkompetensi (Mastuti dkk, 2020; Saleh, 2020; Savitri, 2020; Mulyasa, 2021). Menurut Marisa (2021), Nadiem Makarim terdorong untuk melakukan inovasi dalam menciptakan suasana belajar yang bahagia tanpa membebani Dosen maupun Mahasiswa.

Indikator yang digunakan dalam melihat hasil evaluasi perkuliahan dari teori; 1) Dimensi Kinerja Dosen yaitu Kualitas Kerja, Ketepatan Kerja, Inisiatif dalam Bekerja, Kemampuan Bekerja, Berkomunikasi. 2) Dimensi Kompetensi Dosen yaitu Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional. 3) Dimensi aktivitas mahasiswa dalam perkuliahan yaitu keberadaan dalam perkuliahan, ketepatan menyelesaikan tugas, berperan dalam meningkatkan mutu perkuliahan. 4) Motivasi Mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan yaitu motivasi belajar, motivasi berprestasi, cita – cita masa depan dan lingkungan belajar yang kondusif. Dari Indikator tersebut dapat kita lihat hasilnya sebagai berikut yaitu ketercapaian hasil sangat baik (skala 5) yaitu > 50% proses evaluasi perkuliahan tercapainya tujuan perkuliahan. (Sumarto)

Lampiran Beberapa Hasil Kuesioner :

Mata Kuliah dan Jumlah Mahasiswa Sarjana dan Magister
Beberapa Indikator Evaluasi Perkualiahan : Kualitas Kerja dan Ketepatan Kerja
Beberapa Indikator Evaluasi Perkualiahan : Keterlibatan dan Perkuliahan dan Pemenuhan Sarana Prasarana Perkuliahan
Sumarto sumarto

Leave a Reply

Your email address will not be published.