Ibu Fatmawati Soekarno, Belajar dari Pengorbanan Ibu Negara
[12/10/2019] Berkunjung dan belajar di Rumah Ibu Negara yang pertama, istri Presiden Ir. Soekarno, ibunda dari Ibu Megawati Soekarno Putri. Rumah yang sederhana, Rumah berbentuk panggung, Rumah penuh sejarah dimana Ibu Fatmawati [nama asli Fatimah] menjahit Bendera Merah Putih, yang menjadi simbol Bendera Kebangsaan Republik Indonesia dan Rumah dimana Ibu Fatmawati berjuang melawan penjajah di Bumi Bengkulu Indonesia.
Bila kita baca sejarah yang terpajang di dalam Rumah Ibu Fatmawati, Informasi yang sudah diketik, sehingga para pengunjung bisa membaca sedikit tentang banyak nya perjuangan yang di lakukan oleh Ibu Fatmawati. Sebagaimana informasi yang ada bahwa Ibu Fatmawati yang bernama asli Fatimah lahir di Bengkulu pada 23 Februari 1923 dari pasangan Haji Hasan Din dan Siti Khadijah.
Hassan Din sendiri adalah seorang tokoh Muhammadiyah di Bengkulu. Ibu Fatmawati menikah dengan Bung Karno pada 1 Juni 1943, setelah sebelumnya keduanya bertemu pada saat pengasingan Bung Karno di daerah Anggut Atas, Bengkulu tahun 1938-1942. Dari pernikahan pasangan ini, lahirlah Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra. Beliau meninggal 14 Mei 1980 di Kualalumpur, Malaysia.
Melihat rumah Ibu Fatmawati, tampak bahwa beliau adalah Ibu negara yang sederhana, penuh perjuangan dengan pengorbanan yang tulus dan ikhlas bersama presiden Soekarno melawan penjajah Belanda. Ibu Fatmawati adalah Ibu Pejuang, yang menggerakkan kemajuan pendidikan perempuan Indonesia, yang mempelopori lahirnya beberapa oragnisasi perjuangan di Indonesia dengan tujuan mengusir penjajah dari Bumi Indonesia, ikut serta memerdekaan Indonesia, mejadi Negara yang berdaulat dan bebas menentukan nasib dan perjuangannya sendiri tanpa tendensi dan serangan dari Bangsa asing.
Rumah Ibu Fatmawati dengan beberapa foto yang masih ada, kursi dan meja, tempat tidur untuk istirahat dan mesin jahit pusaka yang digunakan ibu Fatmawati untuk menjahit bendera merah putih semuanya adalah bukti sejarah untuk generasi bangsa untuk mempelajari sejarah dan mencintai melindungi serta memajukan negara Republik Indonesia kita semua.
- P-ADRI BENGKULU DAN LITERASI KITA INDONESIA SIAP TERBITKAN BUKU TECNOLOGY BASED HIGHER EDUCATION FOR CULTURAL ADVANCEMENT - November 17, 2024
- TBM TASIK MALAYA CURUP HADIRKAN BUKU ANTOLOGI REFLEKSI KEHIDUPAN MERAIH HARAPAN - November 17, 2024
- JURNAL PENDIDIKAN GURU - November 17, 2024
Leave a Reply