Site icon Literasi Kita Indonesia

Jadilah Hamba Yang Bersyukur

Wahyu Tulus Widodo – Komunitas Ma’arif – Literasi Kita Indonesia

Pastinya teman – teman semua tidak asing ketika  mendengar kata syukur. Syukur merupakan suatu ungkapan pujian, bersyukur berarti berterima kasih.

Menurut Ibnul Qoyyim syukur adalah menunjukan atas adanya nikmat Allah ta’ala pada dirinya. Dengan melalui lisan yaitu dengan pujian, dengan melalui hati berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah ta’ala, dan dengan perbuatan berupa ketaatan dan kepatuhan kepada Allah ta’ala.

Tentu sangat banyak sekali nikmat Allah ta’ala yang diberikan kepada kita semua, tetapi terkadang kita saja yang lupa diri akan hal ini, jikalau kita ingin menghitung nikmat allah niscaya kita tidak akan dapat untuk melakukannya. Nah melalui tulisan sederhana  ini saya mengajak teman – teman semua terutama saya pribadi untuk sedikit merenungi nikmat – nikmat yang diberikan kepada kita.

Kita diberikan kedua kaki, mata, tangan diberikan udara yang kita hirup secara gratis, coba kita renungkan jikalau kita tidak mempunyai itu semua? Atau apakan kita mau menukar satu mata kita dengan tumpukan emas sebesar gunung uhud? Pastinya tidak hanya orang – orang yang kufur nikmat lah yang berfikir untuk melakukan hal demikian.

Sebagaimana firman Allah yang di utarakan berulang – ulang  dalam surah Ar- Rahman yang artinya: “maka nikmat tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan”. Syukur juga dapat menambah nikmat, sebagaimana firman allah ta’ala dalam surah Ibrahim ayat 7 yang artinya:

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur maka kami akan menambah (nikmat) kepadamu, namun jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Maka syukurilah semua nikmat yang telah di anugerahkan kepada kita janganlah sia-siakan pemberian allah tersebut, dan jangan sampai kita menjadi hamba yang kufur nikmat. Terkadang kita sangat asik memikirkan hal yang tidak ada dan lupa untuk mensyukuri nikmat yang sudah ada pada diri kita. 

Bersyukur bukan hanya ketika di beri nikmat yang berlebih oleh Allah tetapi bersyukur harus dilakukan apapun dan bagaimanapun keadaan kita sebagamana sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad

“Barang siapa yang tidak pandai mendyukuri yang sedikit, maka ia tak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak. (HR. Ahmad)”.

Bersyukur juga merupakan jalan untuk senantiasa kita dapat ingat dan dekat dengan allah ta’ala. Imam Al – Ghazali juga mengungkapkan:

“Ketahuilah bahwa syukur merupakan tingkatan tertinggi, dan ini lebih tinggi daripada  kesabaran, ketakutan (khauf), dan keterpisaan dari dunia (zuhud)”.

Sebuah pelajaran yang berharga yaitu ingatlah ketika kita bisa bukan karena kita bisa tapi karena kita dibisakan oleh allah yang maha bisa, kita mampu bukan karena kita mampu tetapi karena di mampukan oleh allah yang maha mampu. Kita sukses, bukan karena kita hebat tapi karena allah mengkehendaki kita sukses.

Sadarilah sejatinya kita semua hanyalah seorang hamba yang tidak bisa apa – apa, kita dapat melakukan semua aktivitas kehidupan ini adalah berkat nikmat dari allah ta’ala dan dengan banyak bersyukur dan mengingat allah merupakan cara kita berterimakasih.

Exit mobile version