PERPADUAN ALAM DAN KEUNGGULAN MAN INSAN CENDIKIA SIPIROK TAPANULI SELATAN

Melihat dan Belajar tantang perkembangan MAN Insan Cendikia yang ada di Sumatera Utara khususnya di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sipirok, Kita bisa berkunjung ke MAN Insan Cendikia Sipirok Tapanuli Selatan, Lokasinya strategis, Kita bisa melihat keindahan Kota Sipirok dari MAN Insan Cendikia Sipirok, Perbukitan, Lokasi Rumah Penduduk, Masjid dan Hotel Tor Sibohi Nauli Hotel. Menyejukkan dan menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat untuk mensekolahkan anak – anaknya di MAN Insan Cendikia Sipirok.

MAN Insan Cendikia Tapanuli Selatan
Kementerian Agama Republik Indonesia MAN Insan Cendikia Tapanuli Selatan Sipirok
Bagian depan MAN Insan Cendikia Tapanuli Selatan Sipirok
Gedung MAN Insan Cendikia Tapanuli Selatan Sipirok

Mempelajari sejarah berdirinya MAN Insan Cendikia di Indonesia kita tidak akan terlepas dari Ide Gagasan dari Prof. Dr. -Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie. Melalui informasi dari MAN Insan Cendikia Serpong dan Kompas menyampaikan Sejarah berdirinya MAN Insan Cendekia. Perlu diketahui bahwa Prof. Dr. -Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie merupakan founding father atau pendiri dari MAN Insan Cendekia. Melansir dari laman resmi MAN Insan Cendekia Serpong, MAN Insan Cendekia didirikan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam penguasaan IPTEK yang didasari nilai keimanan dan ketakwaan. Pada tahun 1996 atas ide dari Prof. Dr. -Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie, BPPT mendirikan Magnet School.

Sekolah yang didirikan BJ Habibie ini kemudian berubah namanya menjadi SMU Insan Cendekia di Serpong dan di Gorontalo melalui program penyetaraan IPTEK STEP (Science and Technology Equity Program) bagi sekolah-sekolah yang berada di lingkungan pondok pesantren. Selanjutnya nama SMU Insan Cendekia ditransformasikan menjadi Madrasah Aliyah Insan Cendekia dengan tanpa mengurangi dan mengubah sistem pengajaran secara keseluruhan yang telah berjalan selama ini. Pada tahun 2001, dengan SK Menteri Agama RI, Nomor 490 Tahun 2001 MA Insan Cendekia Serpong dan Gorontalo berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Gorontalo dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong.

Bangunan MAN Insan Cendikia Tapanuli Selatan Sipirok dengan Nuansa Keindahan Alam
Ruangan Belajar MAN Insan Cendikia Tapanuli Selatan Sipirok
Pemandangan Alam dari MAN Insan Cendikia Tapanuli Selatan Sipirok
Berkunjung dan Belajar Perkembangan MAN Insan Cendikia yang ada di Provinsi Sumatera Utara

Mengutip dari sumber informasi MAN IC OKI menyampaikan MAN Insan Cendekia adalah model satuan pendidikan jenjang menengah yang memadukan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan pengayaan pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai ciri khas utamanya. Keunggulan MAN Insan Cendekia dibanding madrasah lainnya adalah: Pertama, pengembangan kurikulum dan pembelajaran mengacu pada standar mutu di atas standar nasional pendidikan dan berbasi keunggulan lokal; kedua, dikelola berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan dukungan pendidik dan tenaga kependidikannya memenuhi kualifikasi yang disyaratkan; ketiga, fasilitas pembelajaran yang tersedia memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan keamanan; keempat, peserta didik wajib tinggal di asrama (asrama Insan Cendekia) yang dikelola secara profesional; kelima, mewajibkan peserta didik berkomunikasi sehari-hari di lingkungan madrasah dengan menggunakan bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.

Kehadiran MAN Insan Cendekia diharapkan mampu memadukan sains – teknologi dan ilmu agama Islam (tafaqquh fiddin) yang bertumpu pada tiga peradaban (hadlarah) yaitu peradaban teks atau kitab (hadlaratun-nash), peradaban ilmu (hadlaratun-ilmi), dan peradaban filsafat (hadlaratun-falsafah). Dengan keterpaduan tersebut, MAN Insan Cendekia diharapkan menjadi pelopor upaya menghilangkan dikotomi ilmu pengetahuan dan teknologi yang selama ini terjadi dalam pendidikan Islam di Indonesia. MAN Insan Cendekia menempatkan etika Islam yang bersumber pada nilai-nilai universal Al-Qur’an dan Al Hadis untuk menjiwai seluruh bidang keilmuan yang diajarkan. Islam mengembangkan ilmu yang bersifat universal dan tidak mengenal dikotomi, antara ilmu-ilmu qauliyyah (hadlaratun-nash) yaitu ilmu-ilmu yang berkaitan dengan teks keagamaan, seperti Al-Quran dan Hadis, Aqidah Akhlak, Fiqih, dengan ilmu-ilmu kauniyah-ijtima’iyah (hadlaratun-ilmi), yaitu ilmu-ilmu empiris kemasyaratan, seperti sejarah, sosiologi, anthropologi, ekonomi, dan juga dengan ilmu-ilmu filsafat (hadlaratun-falsasah). Ketiga wilayah keilmuan tersebut dikaji secara mendalam dan terpadu. (sumber informasi MAN IC OKI).

Kehadiran MAN IC di Indonesia khususnya di Tapanuli Selatan untuk meningkatkan mutu pendidikan Keagamaan dan pendidikan umum melalui integrasi keduanya. Peserta didik yang cerdas secara Sains dan Teknologi juga harus memiliki Keimanan dan Ketaqwaan yang mendasar, menjadi Peserta didik yang Jujur dan Amanah. Program Kegiatan di MAN IC tentu sangat bervariasi melihat situasi dan kebutuhan peserta didik agar nanti siap secara fisik dan psikis melanjutkan ke tingkat perkuliahan. Program Belajar dengan Kurikulum Merdeka sangat mendorong kreatifitas dan semangat rasa ingin tahu dari peserta didik, mari kita mendukung program Kementerian Agama RI salah satunya adalah dengan MAN IC yang ada di daerah kita masing – masing. (Sumarto/IAIN Curup)

Sumarto sumarto

Leave a Reply

Your email address will not be published.