PENDIDIKAN ISLAM NONFORMAL

Literasi Kita Indonesia – Buku Pendidikan Islam Nonformal. Penulis Dr. Fauziah Nasution, M.Ag, Editor Dr. Sumarto, M.Pd.I, Dr. Emmi Kholilah Harahap, M.Pd.I, Desain Cover Buku Deri Prasastian, S.Sos. Penerbit Buku Literasiologi Anggota IKAPI.

Pendidikan nonformal sebagai bagian dari sistem pendidikan Indonesia memiliki fungsi sebagai layanan alternatif yang diprogramkan diluar sistem persekolahan, baik sebagai pengganti, penambah atau pelengkap pendidikan formal. Pendidikan nonformal lebih beragam dan luas, menyentuh semua lapisan masyarakat yang tidak terakses pendidikan formal. Pendidikan nonformal ada dua penekanan sebagai upaya mencapai tujuan pendidikannya yaitu perubahan tingkah laku dan perubahan sosial. Perubahan tingkah laku ditujukan kepada individu-individu anggota masyarakat, yaitu adanya perubahan setelah ada intervensi pemberian pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap.

Pendidikan Islam nonformal telah ada sejak masa  awal kedatangan Islam dan tetap eksis dari pada masa penjajahan, kemerdekaan sampai saat ini.  Bahkan jalur pendidikan ini kemudian melatarbelakangi berdirinya lembaga-lembaga pendidikan Islam formal. Diantara lembaga pendidikan Islam nonformal yang masih eksis sejak masa kedatangan Islam, penjajahan, kemerdekaan sampai saat ini adalah Majelis Taklim. Majelis Taklim tumbuh berkembang di seluruh pelosok Indonesia atas swadaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan  pendidikan keagamaan secara mandiri.

Lembaga pendidikan Islam nonformal memiliki problematika yang cukup kompleks, problematika tersebut dapat dianalisis dari kondisi eksternal, internal dan kurikulum yang dipergunakan lembaga pendidikan Islam nonformal diantaranya dari  kondisi eksternal lembaga pendidikan Islam nonformal belum dapat menuntaskan model lembaga pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Pihak pengelola dan pengguna masih dilematis dalam pusaran, apakah pada aspek watak ketradisionalannya yang identik dengan masa lampau dengan model majelis taklim? ataukah  menampilkan kemodernan yang lebih pragmatis dan progresif, dengan model madrasah? atau menempuh langkah ketiga mengkombinasikan antara modern dan tradisional  dengan model pesantren modern. Lembaga pendidikan Islam nonformal  masih  mengadopsi dualisme dan dikotomi antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum dalam kurikulumnya. Selamat Membaca.

Buku Pendidikan Islam Nonformal :

Sumarto sumarto

Leave a Reply

Your email address will not be published.