PERAN STRATEGIS PERPUSTAKAAN DALAM MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA
(Bimtek Perpusnas RI, PPU 2024) Informasi apa yang dipelajari masyarakat untuk transformasi perpustakaan yaitu ada tiga tentang peningkatan layanan informasi dengan strategi program kegiatan perpustakaan, kegiatan advokasi dan pemantauan/evaluasi. Tujuan penggunaan perpustakaan umum yaitu memahami konsep program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, memahami program yang meliputi peningkatan layanan informasi, pelibatan Masyarakat dan advokasi. Memahami sistem pemantauan dan evaluasi. Memiliki komitmen untuk membangun literasi masyarakat berbasis inklusi sosial.
Kegiatan advokasi yaitu upaya kolaborasi dengan instansi atau organisasi lainnya mencari dukungan untuk pelaksanaan kegiatan perpustakaan sehingga program kegiatan lebih baik, mendapatkan bantuan dan saling menguatkan. Perpustakaan tidak bisa berdiri sendiri harus mendapatkan dukungan, bantuan dari lembaga lain. Penguatan literasi masyarakat melalui TPBIS (Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial) untuk mendukung merdeka belajar dan kampus merdeka. Peserta memahami pentingnya literasi untuk membangun masyarakat, Konsep dan strategi program, mendukung merdeka belajar dan kampus merdeka.
Literasi merupakan kemampuan untuk memahami menggunakan mengevaluasi merefleksikan dan berkomunikasi tentang informasi dalam berbagai bentuk barisan maupun tertulis dalam berbagai konteks. Literasi tidak sekedar membaca dan menulis tetapi kemampuan memahami dan mengimplementasikannya sehingga memiliki manfaat Bagi Masyarakat. Literasi menjadi sebuah kecakapan kognitif untuk menghasilkan manfaat sosial, ekonomi, dan kesejahteraan individu dan masyarakat.
Literasi merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara komprehensif untuk mengidentifikasi, memahami informasi, berkomunikasi, dan menghitung menggunakan bahan cetak dan tertulis dengan berbagai konteks. Dari tekstual menjadi Kontekstual. Dikutip dari Kemdikbud Data dari Badan Pusat Statistik (BSP) menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 278,69 juta jiwa. Namun sangat disayangkan, hal ini berbanding terbalik dengan jumlah minat bacanya. Dilansir dari data UNESCO, hanya 0,001% masyarakat Indonesia yang memiliki minat baca. Hal itu berarti, dari 1000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang suka dan aktif membaca.
Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Program of International Student Assessment (PISA) pada tahun 2019, minat baca Indonesia menempati peringkat ke-62 dari 70 negara. Dengan kata lain, Indonesia masuk dalam bagian 10 negara yang memiliki tingkat literasi terendah di antara negara-negara yang disurvei. Informasi dari perpustakaan nasional Program penguatan literasi keluarga berbasis digital mobile menjadi upaya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) untuk menyongsong Indonesia emas 2045.
Fokusnya adalah mempersiapkan keluarga yang berkualitas sebagai bagian terkecil dari masyarakat. Program ini menyasar mulai dari kelompok pranikah, menikah, hingga anak anak usia golden age. Program kegiatan perpustakaan nasional menyongsong Indonesia Emas 2045. Perpustakaan dalam kondisi apapun memegang peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan literasi di masyarakat. Dengan menyediakan akses yang luas terhadap beragam koleksi buku, majalah, jurnal dan sumber informasi lainnya, perpustakaan jadi tempat yang strategis untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan literasi dilansir dari Media Indonesia.
Merdeka Belajar adalah sebuah program yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim sebagai upaya mewujudkan kemerdekaan dalam belajar. Dikatakan merdeka dalam belajar artinya siswa memiliki kebebasan untuk berpikir dan berekspresi. Kampus Merdeka adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang memberikan seluruh mahasiswa kesempatan untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai langkah persiapan karier.
Adanya hubungan Merdeka Belajar dan Kampus merdeka dengan program TPBIS setiap Perpustakaan memiliki peran strategis dalam melaksanakan MBKM secara berkelanjutan. Setiap sekolah dan perguruan tinggi bisa berkolaborasi dan bisa memanfaatkan Perpustakaan sebagai sumber belajar dan informasi. Perpustakaan yang ideal adalah perpustakaan yang mampu memberdayakan masyarakat, meningkatkan minat baca, dan mengembangkan kreativitas pengunjungnya. Perpustakaan ideal juga harus dapat memuaskan rasa ingin tahu pengunjungnya dan menumbuhkan inisiatif mereka. Perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, fasilitas Kegiatan masyarakat, pelibatan masyarakat, memberikan manfaat dan solusi bagi problematika kehidupan masyarakat.
Strategi program perpustakaan; peningkatan layanan perpustakaan, pelibatan masyarakat dan advokasi mencari dukungan dan bantuan dari Instansi pemerintah dan lembaga lainnya. Sangat penting melaksanakan strategi program perpustakaan sehingga tepat sasaran dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Strategi perpustakaan merupakan rencana yang disusun oleh pustakawan untuk mencapai visi misi perpustakaan dalam jangka panjang. Strategi perpustakaan dapat mencakup berbagai aspek, seperti:
Pelayanan: Memberikan layanan terbaik, menjalankan usaha dengan mudah dan menyenangkan, dan menumbuhkan rasa kepemilikan staf. Promosi: Memanfaatkan ilmu komunikasi dan media sosial dalam kegiatan promosi, membangun kerjasama dengan pihak ketiga, dan melakukan promosi secara langsung Fasilitas: Menambah fasilitas sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.
Perpustakaan memerlukan ruang untuk memfasilitasi para pemustaka dan pustakawannya. Seperti ruang baca yang merupakan tempat segala bentuk aktivitas pemustaka dalam rangka mencari informasi yang dibutuhkan. Ruangan ini seharusnya representatif, minimal memiliki prasyarat manusiawi sebagai pengguna ruang tersebut. Untuk itu ruang perpustakaan perlu ditata dengan baik.
Fasilitas Perpustakaan dapat menyediakan fasilitas yang nyaman seperti meja dan kursi yang ergonomis, ruangan yang bersih dan rapi, AC, WiFi, dan tempat parkir yang memadai. Desain tata ruang Perpustakaan dapat memperhatikan desain tata ruang untuk menghasilkan pembagian fungsi ruangan, sirkulasi ruangan, dan pengelolaan unsur pembentuk ruang dilansir dari Dinas Perpustakaan Pekanbaru. Suhu dan cahaya Perpustakaan dapat memastikan bahwa suhu yang sesuai baik untuk pengunjung maupun koleksi, dan cahaya yang baik agar pengunjung bisa membaca dengan jelas. Tempat Perpustakaan harus dibuat nyaman, pelibatan masyarakat, memberikan apresiasi kepada pengunjung yang rajin.
Kemajuan perpustakaan tentunya tidak bisa dilakukan sendiri oleh perpustakaan harus melakukan kolaborasi kepada setiap individu kelompok atau instansi pemerintah dalam program Merdeka belajar dan kampus Merdeka menjadi peluang yang besar bagi perpustakaan untuk menunjukkan peran dan manfaatnya perpustakaan tidak lagi sebagai tempat hanya untuk membaca perpustakaan sekarang sudah bertransformasi menjadi tempat kegiatan masyarakat mengimplementasikan hasil bacaan dalam bentuk keterampilan sampai memberikan manfaat atau bahkan dari kegiatan literasi memberikan kesejahteraan baik bagi keluarga maupun lingkungan masyarakat. (Sumarto TBM Tasik Malaya Curup Utara Rejang Lebong)
Widyaiswara Perpustakaan Ardiles Nur, S.Stp., M.Si. Pustakawan Nurjannah, S.Sos. Herman Konsultan Perpustakaan. BIMTEK PERPUSTAKAAN NASIONAL RI 2024.
- DOSEN KEWIRAUSAHAAN STRATEGI MENINGKATKAN VALUE PROPOSITION PRODUK - September 12, 2024
- FRAMEWORK DAN MODEL INKUBATOR BISNIS - September 12, 2024
- COMING SOON BUKU PENGALAMAN TOF DOSEN KEWIRAUSAHAAN KEMENPORA RI - September 12, 2024
Leave a Reply