Site icon Literasi Kita Indonesia

Secara harfiah, haters adalah “pembenci”

Nita – Komunitas Literasi Ma’arif

Zaman sekarang, orang sudah punya banyak media untuk mengekspresikan diri, yaa…  karena adanya teknologi canggih membuat setiap orang memiliki kesempatan untuk membuat karya. Mem-posting apapun yang sekiranya ingin mereka posting, cerita apapun yang mereka rasakan dibagikan ke media social. Dalam bentuk audio, teks, visual, audio-visual atau audio-teks-visual. Manusia akan mengungkapkan isi hati dan pikiran mereka. Dia punya bakat, diekspresikan. Dia menyukai seseorang, diekspresikan. Bahkan sampai dia membenci seseorangpun juga sudah tidak segan dia ekspresikan.

Yang mau saya bahas pada tulisan kali ini ialah yang terakhir, yang dimana disaat ada seseorang yang membenci orang lain dan dia mengekspresikannya lewat media sosial yang ia punya. Dia menyindir orang tersebut, dia mengejek orang tersebut, dia menjudge orang tersebut tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi pada orang tersebut. Yaaa.. bisa dibilang bahwa dia adalah haters dari orang tersebut. Sebenarnya sudah ada kode etik dalam penggunaan internet, hanya saja sebagian orang tidak menganggap hal itu penting.

Haters itu…. Apasih???

Secara harfiah, haters adalah “pembenci”. Sementara secara bahasa, defenisi haters ialah seseorang atau sekelompok orang yang begitu membenci sosok tertentu. Sampai kemudian ia mengekspresikan kebencian atau ketidaksukaannya itu diberbagai media, mempengaruhi orang lain untuk merasakan hal yang sama (benci/tidak suka) dan juga hanyalah untuk kepuasan sesaat yang timbul dikarenakan kecemburuan sosial. Serta berharap sosok yang dibenci itu hancur, putus asa, dan haters itu akan tertawa senang.

Jika kita merasakan akan kehadiran haters dikehidupan kita, janganlah merasa down dahulu. Karena ternyata adanya haters membawa hikmah bagi diri kita. Seperti dibawah ini: Haters membuat kita jadi lebih berhati-hati  dalam bersikap….Haters membuat kita untuk belajar berpikir positif…Haters membuat kita jadi lebih rendah hati dan menyadari ketidaksukaannya…Haters membuat kita berintropeksi diri dan memperbaiki diri….Haters membuat kita jadi termotivasi untuk lebih baik.

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya.” [QS. Al-isra’:36]

“Terkadang seorang hamba mengucapkan suatu kalimat tanpa ia perhatikan dampaknya, ternyata mengakibatkan dirinya terjerumus ke dalam neraka sejauh jarak antara timur dan barat”[HR. Bukhari dan Muslim]

Dari ayat dan hadist diatas kita bisa menyimpulkan bahwa kita tidak boleh gegabah dalam menilai sesuatu. Hmmm… mudah-mudahan, cinta tetap memayungi kita agar hati teduh, kebencian luluh dan dunia menjadi tempat tinggal yang aman, nyaman dan tentram.

Exit mobile version