TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN : PENINGKATAN LAYANAN INFORMASI, PELIBATAN MASYARAKAT DAN ADVOKASI
(Bimtek Perpusnas RI, PPU 2024) Kegiatan pelibatan masyarakat di perpustakaan adalah kegiatan yang bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat dengan menyediakan informasi yang luas. Melalui kegiatan ini, perpustakaan dapat menjadi mitra yang kuat dalam membangun komunitas yang lebih terdidik dan kuat. Langkah langkah pelibatan Masyarakat yaitu identifikasi kebutuhan masyarakat, Merancang Kegiatan, Mencari Dukungan, Promosi dan Mobilisasi Peserta, Melaksanakan kegiatan dengan melibatkan masyarakat dan Proses pemantauan evaluasi.
Kegiatan Advokasi diantaranya lobi, kemitraan dan Promosi kegiatan perpustakaan. Advokasi perpustakaan adalah kegiatan yang dilakukan perpustakaan untuk mempromosikan dan mengembangkan tujuannya. Perpustakaan mengajak berbagai pihak untuk mendukung kegiatannya, seperti perangkat daerah, swasta, komunitas, dan masyarakat. Dukungan ini bisa datang dalam bentuk dana, barang, narasumber, regulasi, dan kemitraan.
Pengembangan perpustakaan dapat dilakukan dengan menggunakan tiga strategi, yaitu peningkatan layanan komputer dan Internet, pelibatan masyarakat, dan advokasi. Advokasi perpustakaan adalah advokasi yang dilaksanakan perpustakaan untuk mempromosikan dan mengembangkan perpustakaan. Advokasi perpustakaan juga merupakan kegiatan perpustakaan untuk memperoleh dukungan dana dan sumber daya dikutip dari Y. Feridha Jurnal Universitas Negeri Jakarta.
Langkah-langkah advokasi perpustakaan, antara lain: 1) Merumuskan tujuan yaitu membantu memenuhi kebutuhan perpustakaan dalam memfasilitasi kegiatan kepada masyarakat. 2) Mengidentifikasi sasaran, 3) Membuat Pesan yang menyampaikan pentingnya perpustakaan untuk masyarakat, 4) Menyusun Rencana Kerja yaitu promosi, membangun kemitraan, dan lobi. Dikutip dari Y. Feridha Jurnal Universitas Negeri Jakarta.
Rencana pelibatan Masyarakat dalam kegiatan Perpustakaan harus berdasarkan masalah atau kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat. Bisa melakukan teknik advokasi yaitu mulai menyusun kebutuhan dari identifikasi masalah, Melalui Lobi Kemitraan dan Promosi kegiatan sampai dengan tahap evaluasi dari program kerja sama.
Praktik baik penerapan kegiatan pelibatan masyarakat diantaranya; cari informasi bagi masyarakat, membuka jam layanan di malam hari, penambahan jam layanan pun bisa dijadikan peningkatan layanan menyediakan sarana mainan mainan edukasi untuk anak-anak memperbaiki gedung perpustakaan ini contoh penerapan dari peningkatan layanan bisa kita terapkan dan bisa memperoleh ide untuk selanjutnya diterapkan di perpustakaan desa atau TBM kita nantinya.
Perpustakaan dapat menyediakan berbagai jenis layanan, termasuk layanan teknis dan layanan pengguna. Kegiatan dalam Perpustakaan Katalogisasi Buku, Preservasi Pelestarian Bahan Bacaan Buku Kuno Manuskrip, Layanan Buku Digital melalui OPAC, Layanan buku langsung dengan Pustakawan, Alih Media Buku menjadi Buku Digital. Pengembangan Koleksi Buku bisa melakukan Tukar Koleksi antara Perpustakaan. Koleksi; Buku, CD/Audio, Buku Digital, Majalah Jurnal Koran.
Pengembangan koleksi mencakup; Kebutuhan koleksi bibliografi dan katalog penerbit seleksi bahan perpustakaan, menyiangi atau memilih bahan pustaka dengan mengeluarkan yang sudah tidak terpakai atau mungkin tahun terbitnya sudah terlalu lama sehingga tidak relevan lagi dengan kebutuhan masyarakat sekarang, kemudian proses evaluasi dengan memberikan penilaian terhadap bahan pustaka.
Secara umum, layanan perpustakaan dibagi menjadi 2 macam, yakni layanan teknis (aktivitas mempersiapkan bahan untuk disajikan kepada pemustaka), dan layanan pemustaka (pemanfaatan koleksi yang sudah disiapkan). Layanan Perpustakaan antara lain; Layanan sirkulasi: Peminjaman, perpanjangan, dan pengembalian bahan pustaka. Layanan referensi: Peminjaman koleksi referensi untuk dibaca di tempat, fotokopi, dan bantuan penelusuran. Layanan keanggotaan: Pembuatan dan pelayanan kartu anggota
Layanan baca umum: Layanan untuk pengunjung dan tamu. Bahan Materi Bimtek. Layanan anak: Layanan untuk anak-anak Layanan perpustakaan keliling: Layanan yang bergerak dengan menggunakan kendaraan darat, air, dan udara. Layanan internet perpustakaan: Layanan internet di perpustakaan. Layanan mendongeng: Layanan mendongeng di perpustakaan Layanan koleksi konten lokal: Layanan koleksi konten lokal di perpustakaan. Layanan magang dan penelitian: Layanan magang dan penelitian di perpustakaan. Layanan penelusuran informasi bahan/koleksi: Layanan penelusuran informasi bahan/koleksi di perpustakaan. Bahan materi Bimtek.
Pentingnya Katalogisasi, Tujuan utama katalog perpustakaan adalah membantu pemakai perpustakaan memperoleh informasi seefisien mungkin, sehingga memungkinkan pemakai perpustakaan dapat mengetahui dengan mudah koleksi apa yang dimiliki perpustakaan dan dimana koleksi tersebut dapat diketemukan.
Tahapan Pengolahan Bahan Pustaka 1. Stempel Langkah pertama dalam pengolahan buku adalah stempel. Stempel ini menunjukkan kepemilikan dan identitas asal buku. 2. Inventarisasi. Inventarisasi merupakan kegiatan pencatatan data buku perpustakaan dalam buku induk. Dalam proses inventarisasi, data bibliografi buku dicatat. Data-data tersebut seperti judul, pengarang, penerbit, kolasi, call number, klasifikasi, dan sebagainya. 3. Klasifikasi Klasifikasi merupakan kegiatan pengelompokan buku berdasarkan kelas-kelas sesuai dengan DDC (Dewey Decimal Classification). Ada 2 cara untuk menentukan nomor klasifikasi buku yaitu menggunakan buku DDC selain itu dapat mengunakan e-DDC mempercepat proses klasifikasi. 4. Input data ke sistem Selain inventaris ke dalam buku induk, data buku juga dimasukkan ke dalam sistem digital (komputerisasi).
5. Cetak label dan barcode. Setelah buku selesai diinput dan terdata sesuai klasifikasi buku, dilanjutkan proses pencetakan label dan barcode buku. 6. Memasang label, barcode dan RFID Label dan barcode yang sudah dicetak ditempelkan ke buku ditambah juga dengan RFUD. Label dipasang di punggung buku setinggi 3 cm dari bagian bawah punggung buku, sedangkan barcode dipasang di bagian cover depan dan belakang buku. RFID dipasanga sebagai alat pengaman buku agar terhindar dari pencurian koleksi. 7. Menyampul buku Setelah label dan barcode pada buku terpasang selanjutnya dilakukan proses menyampul buku. Buku disampul agar bersih, lebih awet dan tahan lama. 8. Shelving Tahapan terakhir setelah proses pengkatalogisasi buku adalah shelving merupakan kegiatan meletakkan buku ke jajaran rak sesuai dengan nomor klasifikasinya. Setelah ini buku siap untuk dilayankan. Sumber Bacaan dari Perpustakaan Brawijaya.
Kegiatan yang kita lakukan di mana rencana kita Untuk membuat pengelolaan perpustakaan yang lebih optimal dan dapat diimplementasikan kemudian jika perpustakaan mendapatkan bantuan dan pustaka rak buku dan komputer apa yang harus kita lakukan dan ini menjadi komitmen kita bersama untuk mengembangkan perpustakaan di lingkungan masyarakat kita.
(Sumarto TBM Tasik Malaya Curup Utara Rejang Lebong)
- DOSEN KEWIRAUSAHAAN STRATEGI MENINGKATKAN VALUE PROPOSITION PRODUK - September 12, 2024
- FRAMEWORK DAN MODEL INKUBATOR BISNIS - September 12, 2024
- COMING SOON BUKU PENGALAMAN TOF DOSEN KEWIRAUSAHAAN KEMENPORA RI - September 12, 2024
Leave a Reply