MENINGKATKAN KEMAMPUAN NILAI-NILAI AGAMA DENGAN METODE ‘IBRAH DI KELOMPOK A TK ISLAM AL HUSAIN SAWANGAN – DEPOK
Elis Siti Maria Ulfah
Di masa pandemi, pembelajaran terhadap kelompok anak usia dini dilakukan secara daring. Hal demikian menambah kendala akan sulitnya melakukan pembelajaran, khususnya dalam menyampaikan nilai-nilai agama pada anak usia dini. Dalam menanggapi hal ini, pendidikan Islam menawarkan metode ibrah. Penggunaan metode ini dilakukan melalui pemikiran, pengamatan, dan penyelidikan oleh daya rasional yang selajutnya dicerna oleh hati dengan pengukuran terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Dalam mengimplementasikan konsep ibrah dilakukan upaya Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penulis telah melakukan penelitian tindakan kelas di Kelompok A, TK Islam Al Husain, Sawangan, Depok. Upaya ini dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus dilakukan dalam lima pertemuan. Siklus 1 dilakukan dengan menerapkan metode ibrah yang melibatkan unsur cerita dan pengamatan terhadap fenomena alam. Dua hal ini capaian targetnya adalah aspek ketuhanan. Sedangkan pada siklus 2 menerapkan pembelajaran dengan unsur keteladanan. Target yang hendak dicapai adalah aspek pengabdian/ibadah dan keteladanan.
Dua siklus tersebut dilakukan untuk melakukan transformasi dan pengenalan nilai-nilai agama, sekaligus upaya dalam rangka meningkatkan nilai-nilai agama kepada anak usia dini. Guru mengelaborasikan antara pengetahuan alam dengan beberapa aspek nilai-nilai agama yang terdiri dari ketuhanan, ibadah, dan karakter. Untuk melakukan simulasi perbaikan dibuat rekaman video perbaikan di akhir siklus. Hal demikian dilakukan karena kondisi, masih dalam keadaan pandemi.Hasilnya, Pembelajaran dengan menggunakan metode ibrah sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan memahami nilai-nilai agama bagi anak-anak.
TK Islam Al Husain berdiri pada tahun 2009. Secara geografis TK Islam Al Husain terletak di Jalan Pengasinan, No 34, Kebon Kopi, Pengasinan, Sawangan, Depok. TK ini berdiri dibawah naungan Yayasan Al Husain. TK Islam Al Husain memiliki filosofi pendidikan “Setiap anak adalah anugerah dari Allah dengan keunikan dan kecerdasasan masing-masing”. Berdasarkan filosofi ini TK Islam Al Husain menerapkan metode pendidikan Multiple Intelligences System dengan harapan guru mampu menemukan strategi pembelajaran yang tepat untuk mengoptimalkan kecerdasan setiap anak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Kelompok A, TK Islam Al Husain, Sawangan Depok, dapat diperoleh kesimpulan, bahwa untuk meningkatkan kemampuan memahami nilai-nilai agama dengan metode ibrah, diperlukan langkah-langkah kongkrit dan sistematis. Langkah-langkah tersebut dilakukan dalam dua siklus.
Guru mengenalkan Tuhan dan ciptaannya, dalam hal ini air. Selanjutnya, dilakukan pembelajaran di siklus 2. Pada siklus ini dilakukan perbaikan untuk memenuhi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pembelajaran di siklus 1. Upaya tersebut dilakukan dengan menjelaskan manfaat dan kegunaan air, yang salah satunya digunakan untuk beribadah (wudlu). Selanjutnya guru mengajak anak-anak untuk memperagakan praktik wudlu. Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus 1 dan 2, anak-anak kelompok A TK Islam Al Husain memiliki wawasan tentang nilai-nilai keagamaan yang baik, terutama dalam tiga aspek dasarnya, yaitu ketuhanan, ibadah, dan karakter.
Pembelajaran dengan menggunakan metode ibrah sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan memahami nilai-nilai agama bagi anak-anak. Guru mengelaborasikan antara pengetahuan alam dengan beberapa aspek nilai-nilai agama yang terdiri dari ketuhanan, ibadah, dan karakter. Dengan melaksanakan metode ‘ibrah, aspek intelektual berkembang dari kecermatan berpikir, kemudian berproses menuju pengakuan akan adanya Tuhan sebagai Maha Pencipta yang menciptakan makhluk yang bermacam-macam. Dari kesadaran demikian, memunculkan sikap untuk melakukan pengabdian dalam bentuk ibadah, memperbanyak amal shalih, berakhlakq mulia, kemauan bertahan dalam kebenaran, dan menjauhi perbuatan-perbuatan tercela. Kesadaran akan nilai-nilai agama ini yang menjadi modal bagi kehidupan anak di masa depan. Pengenalan terhadap nilai-nilai agama akan menjadi filter bagi anak dalam bersikap.
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, peneliti memiliki beberapa pandangan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran. Dalam melakukan pembelajaran, guru harus lebih kreatif dalam membuat kegiatan, menggali informasi dan mampu memotifasi anak-anak agar bakat dan kreatifitas anak dapat tersalurkan dengan baik. Begitu pun dengan lembaga pendidikan, sekolah selayaknya memberikan fasilitas yang terbaik bagi anak-anak dan guru. Dan untuk mendukung kompetensi guru, pihak sekolah memiliki tanggung jawab untuk memberikan kesempatan yang luas kepada guru-guru untuk mengikuti berbagai pelatihan. Tujuannya, agar guru mendapatkan banyak wawasan sehingga memiliki kompetensi yang ideal dan berguna untuk dikembangkan dan diterapkan di sekolah.
Keterangan Gambar : Lampung Post
- P-ADRI BENGKULU DAN LITERASI KITA INDONESIA SIAP TERBITKAN BUKU TECNOLOGY BASED HIGHER EDUCATION FOR CULTURAL ADVANCEMENT - November 17, 2024
- TBM TASIK MALAYA CURUP HADIRKAN BUKU ANTOLOGI REFLEKSI KEHIDUPAN MERAIH HARAPAN - November 17, 2024
- JURNAL PENDIDIKAN GURU - November 17, 2024
Leave a Reply