MODERASI BERAGAMA; AGAMA, ILMU AGAMA, BERAGAMA

Buku Insan Moderat Refleksi Kehidupan Beragama, Berbangsa dan Bernegara

Moderasi beragama bila kita lihat maknanya moderasi dalam kamus bahasa Indonesia itu berarti tidak melakukan kekerasan atau moderasi itu berarti tidak ekstrem selanjutnya makna moderasi bila dilihat dari asal katanya berasal dari bahasa latin yang juga berarti tidak berlebihan kemudian dalam konsep Islam dikenal dengan istilah Islam wasatiyah.

Islam Wasatiyah yang memiliki makna di tengah-tengah maksudnya adalah umat Islam yang dia tidak ekstrem ke kanan atau tidak ekstrem ke kiri atau tidak melakukan perbuatan yang berlebih-lebihan seperti makna yang kami dijelaskan sebelumnya karena perilaku yang berlebih-lebihan itu tidak sesuai dengan ajaran agama kita perilaku berlebih-lebihan itu bisa mendatangkan penyakit dan memberikan dampak yang negatif baik untuk diri sendiri keluarga dan lingkungan masyarakat.

Dalam kajian yang disampaikan oleh Prof. Oman Fathurrahman menjelaskan tentang moderasi beragama sangat menarik dan jelas diantaranya adalah tentang makna dari wasatiyah yang juga berarti wasit tentu seorang wasit itu bisa dilihat dari tiga aspek yang pertama wasit itu posisinya di tengah di mana wasit tidak boleh lebih menilai yang a dan tidak boleh lebih menilai yang B atau tidak boleh pro kepada A dan tidak boleh pro kepada B yang dilakukan oleh wasit adalah memberikan penilaian terhadap tim yang menang terhadap tim yang melakukan kegiatan pertandingan ataupun perlombaan sesuai dengan norma dan kemudian dinyatakan menang itulah yang dilakukan oleh seorang wasit.

Kemudian ya seorang wasit itu juga seperti moderator sebenarnya dalam sebuah kegiatan talkshow atau seminar Bagaimana yang mengatur atau bahkan mengelola kegiatan itu supaya berjalan baik dan lancar bagaimana waktu bisa berjalan sesuai dengan schedule sebagai contoh dan selanjutnya wasit itu ya harus adil makna adil ini ya proporsional seimbang dan mengedepankan norma dan nilai.

Kemudian bila kita melihat uraian dari Prof Quraish Shihab berbicara tentang moderasi beragama sungguh sangat menarik sebenarnya bahwa beliau menyampaikan pemahaman tentang moderasi beragama Jangan sampai kita keliru karena kalau kita keliru tentang makna moderasi beragama tentu kita bisa terjerumus tentang pemahaman moderasi beragama itu sendiri beliau menjelaskan tiga hal sebenarnya untuk kita bisa memahami moderasi beragama yang pertama adalah agama yang kedua ilmu agama yang ketiga beragama tentu ketiga ini berbeda agama ilmu agama dan beragama.

Yang pertama agama agama itu bersumber dari Allah subhanahu wa ta’ala agama itu sudah sempurna di mana agama itu tidak bisa ditambah-tambah lagi dan tidak bisa dikurangi lagi karena agama itu datang dari Allah subhanahu wa ta’ala kemudian melalui malaikat Jibril mengirimkan wahyu kepada Rasulullah shallallahu alaihi Wasallam untuk menyampaikannya kepada manusia dalam kitab Al Quran jadi agama itu sudah sempurna jadi agama itu tidak bisa di moderasi mana mungkin apa yang sudah dibuat oleh Allah subhanahu wa ta’ala itu diubah-ubah tidak mungkin itulah hal yang salah kalau sampai ada agama di moderasikan.

Sehingga pemahaman agama itu ya sudah final maksudnya apa agama itu datang dari Allah subhanahu wa ta’ala yang mana agama itu sudah sempurna selanjutnya yang kedua tentang ilmu agama ilmu agama ini di situlah letak pemahaman kita yang berbeda-beda sebagai contoh yang disampaikan oleh prof Quraish Shihab ilmu agama itu lahir dari pemahaman terhadap ajaran agama.

Sebagai contoh Imam Syafi’i menjelaskan ilmu agama yang beliau pahami dari Al Quran dan Sunnah kemudian berbeda dengan pemahaman imam Malik yang juga mengemukakan tentang ilmu agama yang beliau pahami tentu dari Al Quran dan Sunnah sehingga ilmu agama itu lahir sesudah lahirnya agama karena agama merupakan yang utama dan yang sempurna karena datangnya dari Allah yang terkadang membuat perbedaan itu adalah ilmu agama bagaimana ulama bagaimana bahkan kita memahami agama itu dengan ilmu atau pengetahuan yang kita miliki tidak mungkin kita memahami agama tanpa memiliki pengetahuan jadi Prof. Quraish Shihab menjelaskan pentingnya beragama tadi menjalankan agama dengan memiliki ilmu agama walaupun dalam ilmu agama itu terjadi perbedaan tetapi sejauh perbedaan itu masih memiliki sumber dari Alquran dan hadis tidak dipertentangkan yang terpenting adalah memiliki dasar yang kuat.

Selanjutnya penjelasan dari Prof Quraish Shihab tentang pemahaman agama ilmu agama dan beragama tadi sangat menarik seperti yang beliau sampaikan bahwa kalau agama itu sudah sempurna maka ilmu agama masih terus berkembang sampai sekarang kalau agama itu pasti benar maka ilmu agama oleh pencetus ilmu itu dikatakan boleh jadi salah tetapi salah yang dimaksudkan di sini ada proses belajar proses diskusi sehingga memang perbedaan pendapat itu harus dipertemukan dipertemukan dalam bentuk Belajar diskusi bukan dipertemukan dengan tindakan kekerasan atau menganggap saya yang paling benar kemudian dia salah tidak seperti itu karena tadi konteksnya adalah ilmu agama jadi harus memiliki pengetahuan.

Kemudian dicontohkan lagi oleh Beliau praktek seseorang menyangkut agama dan ilmu agama penjelasannya yaitu seperti ilmu agama disampaikan oleh ulama-ulama yang mempelajari tentang salat ternyata ada perbedaan di mana perbedaannya perbedaan pendapat baca bismillah dalam alfatihah salah satu wajib atau tidak baca qunut itu wajib ada yang mengatakan sunnah atau tidak perlu perbedaan-perbedaan seperti ini tentu harus didasari dengan ilmu tidak bisa dengan menurut saya perasaan saya tidak harus dilakukan dengan ilmu tentu ilmu itu dasarnya adalah Al Quran dan Sunnah karena itu merupakan konsep yang sempurna yang tadi di awal disebut dengan agama yang sudah ditentukan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Sehingga memang dalam praktek moderasi beragama yang perlu dimoderasi itu adalah bukan agamanya karena agama tadi sudah sempurna tetapi perilaku beragama perilaku beragama itu yang perlu dimoterasi supaya tidak berlebih-lebihan supaya tidak melakukan kekerasan supaya berprinsip adil supaya proporsional seimbang tawazun dengan dasar tadi ilmu tapi pikir ini sangat menarik untuk didiskusikan lebih lanjut sebenarnya sehingga tidak salah memahami tentang arti dari moderasi beragama itu sendiri.

Penjelasan kembali dari uraian Prof Oman Fathurrahman bahwa moderasi beragama ini yang tadi kita sampaikan merupakan ruang lingkup dari ilmu agama dan praktek beragama salah satu solusi untuk mencegah terjadinya konflik terutama konflik akibat dari perbedaan perbedaan suku ras agama bahasa karena kita lihat seperti contohnya Indonesia beberapa kejadian terjadi gesekan gesekan sosial terjadi seperti larangan membangun rumah ibadah kemudian gesekan gesekan sosial dikarenakan perbedaan pendapat dan bahkan ada yang mengkafirkan dan lain sebagainya ini kan biasanya kan gesekan sosial yang sangat bahaya yang tentu harus kita sikapi dengan serius supaya nanti tidak berkembang apalagi terjadi kekerasan.

Adanya moderasi beragama ini praktek kegiatan beragama yang tidak berlebih-lebihan yang sesuai dengan syariat agama kemudian didasarkan dengan ilmu pengetahuan bisa mengantisipasi supaya tidak terjadi gesekan sosial atau bahkan kekerasan tadi ini merupakan tanggung jawab kita bersama karena menjaga kerukunan menjaga perdamaian adalah harapan kita bersama hidup sejahtera hidup bahagia Harapan Kita Bersama perbedaan itu merupakan sunnatullah dan tidak bisa diubah perbedaan itu bukan sumber perpecahan tetapi perbedaan itu adalah sumber kekuatan.

Oleh karena itu Allah subhanahu wa ta’ala menyampaikan kepada kita umat manusia di dalam FirmanNya dalam Alquran bahwasanya Bagaimana cara kita mempertemukan perbedaan itu yaitu kita saling mengenal makna saling mengenal ini tidak cukup hanya kenalan saja tetapi bagaimana kita bisa saling memahami saling tolong-menolong terima kasih semoga bermanfaat.

Sumarto sumarto

Leave a Reply

Your email address will not be published.