Selamat Datang Mahasiswa, Insan Moderat yang Di Tunggu Karyanya._

Gambar ini tidak terlalu bagus, atau kurang mewakili dari banyaknya ucapan selamat dari Bapak Ibu, Sahabat Civitas Akademika IAIN Curup, tetapi ini adalah gambar dari goresan tangan yang sungguh dibuat dari kesungguhan untuk menyampaikan Selamat Datang di Kampus IAIN Curup Kampus Insan Moderat._

Dari berbagai kegiatan PBAK Pengenalan Akademik Kampus kita banyak menyaksikan fenomena baru, tidak ada lagi seperti yang dahulu dengan banyak pernak pernik atau atribut yang di bawa oleh mahasiswa baru, menambah kemeriahan, menambah kehebohan kegiatan PBAK, harapannya bisa menjadi kenangan terindah, katanya._

Fenomena Baru yaitu adaptasi kebiasaan baru, new normal, kegiatan PBAK dilaksanakan secara virtual atau semi virtual, dimana peserta PBAK mahasiswa baru berada di rumah nya masing masing, untuk menghindari bahaya merebaknya virus Corona, panitia dan narasumber berada di lokasi acara, kegiatan berlangsung secara online._

Bila di tanya atau survey kepada mahasiswa baru beragam jawaban atau respon nya, mulai dari kegiatan PBAK kurang seru, kurang heboh, kurang dapat materi kegiatan nya dari narasumber dan kurang kurang lagi, tetapi bila dilihat satu sisi yang lebih penting adalah kesehatan, kita semua menjaga kesehatan, supaya semua aman dan terkendali, kembali kepada niat dalam mengikuti kegiatan PBAK, niatnya harus diluruskan “belajar mendapatkan ilmu dan pengalaman yang barokah dan bermanfaat”Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) telah mengeluarkan panduan khusus terkait dengan masa orientasi studi dan pengenalan kampus (Ospek) untuk mahasiswa baru 2020, dan instruksi atau perintah atau edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Panduan ini menjadi acuan dan dasar bagi kita, pelaksanaan PBAK atau Ospek harus dilaksanakan dengan online, dengan metode ceramah dan diskusi tanya jawab secara online, tidak diperbolehkan mengumpulkan massa, karena berdampak bahaya corona._

Ada beberapa materi penting yang harus disampaikan dalam pelaksanaan PBAK, dengan metode yang kreatif dengan keahlian kelihaian dalam penggunaan teknologi, materi PBAK sesuai dengan pedoman yaitu; Pembinaan kesadaran bela negara. Materi yang akan didapatkan oleh maba adalah tentang kesadaran bela negara. Hal ini penting karena ini merupakan bagian dari upaya membangun sistem pertahanan negara. Selain itu juga merupakan upaya yang strategis dalam rangka menumbuhkan sikap dan perilaku setiap warga negara._

Kemudian materi Kehidupan berbangsa dan bernegara. Materinya berupa pemahaman tentang Pancasila sebagai dasar negara atau ideologi negara. Pemberian materi terkait Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika juga akan diberikan. Pembinaan gerakan nasional revolusi mental. Revolusi mental merupakan materi tentang Indonesia yang bersifat melayani, bersih, tertib, mandiri, dan bersatu sebagai warga negara yang baik._Pengenalan sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka. Program membina mahasiswa melalui General Education, yaitu sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan keterkaitan antar cabang ilmu dalam rangka membangun basis yang lebih luas dalam keilmuan dengan saling berdialog antara mahasiswa dari berbagai macam disiplin ilmu. Pengenalan nilai budaya, etika, tata krama, norma kehidupan kampus, plagiarisme, pencegahan pelecehan seksual di kampus, penyalahgunaan narkoba, dan anti korupsi dan terampil serta bijak dalam berkomunikasi melalui media sosial, dikutip di laman Tribun News._

Materi – materi dalam kegiatan PBAK harus di sampai dengan baik dan menarik kepada mahasiswa baru, karena materi dalam PBAK menjadi pintu awal bagi mahasiswa baru mengenal kampus, mulai beradaptasi, mulai melakukan perencanaan dalam proses perkuliahan, kegiatan penelitian hingga nanti nya Kegiatan pengabdian masyarakat. Sebagai civitas akademika memiliki tanggung jawab dan komitmen dalam pelaksanaan PBAK yang efektif dan efisien sehingga tercapai nya tujuan dari PBAK “melahirkan insan yang moderat dengan sikap relegius, kebangsaan, intelektualitas yang profetik”._ (sumarto)

Sumarto sumarto

Leave a Reply

Your email address will not be published.