Dr. Sumarto, M.Pd.I Training of Fasilitator Dosen Kewirausahaan Kemenpora RI Bangun Komunitas ESBIS

Dr. Sumarto, M.Pd.I Dosen IAIN Curup TOF Kewirausahaan Kemenpora RI Bangun Komunitas ESBIS (Entrepreneur Saya Bisa)

(Palembang, 2024) mengikuti kegiatan Training of Fasilitator yang dilaksanakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia mulai dari tanggal 10 September sampai dengan 12 September 2024 di Hotel Santika kota Palembang diikuti dari perwakilan perguruan tinggi yang ada di Palembang Jambi dan Bengkulu.

Dr. Sumarto, M.Pd.I dan Dr. Hartini, M.Pd.Kons dosen IAIN Curup mengikuti kegiatan tersebut dengan harapan pengetahuan dan pengalaman yang didapat dalam kegiatan tersebut bisa menjadi bekal dan kekuatan membangun semangat entrepreneurship di kampus IAIN Curup dan lingkungan masyarakat yang ada di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.

Peserta TOF Dosen Kewirausahaan Kemenpora RI

Langkah yang kami lakukan setelah mengikuti kegiatan training of fasilitator dosen kewirausahaan kemenpora RI yaitu membentuk komunitas entrepreneur saya bisa ESBIS yang bertujuan sebagai wadah rumah bagi teman-teman yang memiliki konsentrasi di bidang wirausaha diantaranya dari dosen dan mahasiswa sehingga kita bisa meningkatkan kemampuan kita di bidang wirausaha serta mampu menjadi insan yang mandiri atau berdiri di atas kaki sendiri.

Adapun beberapa materi entrepreneurship yang kami dapatkan yaitu Bagaimana membangun semangat berwirausaha bagi mahasiswa di kampus kita masing-masing dalam hal ini yaitu di kampus IAIN Curup Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu diantaranya yaitu membangun inkubator bisnis dan melahirkan Wira Muda atau wirausaha muda yang memberikan banyak manfaat bagi kampus dan lingkungan masyarakat sekitar.

Membangun ekosistem wirausaha dapat kita lakukan dengan kebersamaan dan gotong royong. Mendiskusikan ekosistem kewirausahaan Indonesia yaitu ada komponen pemerintah kebudayaan sumber daya manusia pendidikan pembiayaan pasar dan penunjang komponen pilar ekosistem kewirausahaan yang akan kita pelajari pahami Dan Kita praktikan.

Proses Kegiatan TOF Dosen Kewirausahaan

Pengertiannya sederhana, menurut Moore, ekosistem bisnis digunakan untuk menggambarkan bagaimana komunitas ekonomi bekerja. Ekosistem bisnis adalah pengaturan bisnis yang bertujuan antara dua atau lebih entitas (anggota) untuk menciptakan dan berbagi nilai kolektif bagi sekumpulan pelanggan bersama. Setiap ekosistem bisnis memiliki peserta, dan setidaknya satu anggota bertindak sebagai pengatur para peserta.

Dalam beberapa tahun terakhir, orang-orang ini disebut sebagai “pembangun ekosistem.” Pembangun ekosistem terhubung, memberdayakan, dan berkolaborasi dengan orang lain untuk membangun seluruh sistem . Mereka adalah pengusaha sistem, yang bekerja untuk mengangkat seluruh komunitas guna mencapai potensinya.

Contoh Ekosistem Builder yaitu Kabupaten Wakatobi. Wakatobi sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari gugusan pulau yang mengitarinya, yaitu Wangi-Wangi (Wa), Kaledupa (Ka), Tomia (To), dan Binongko (Bi). Seluruh pulau layak untuk dijamah dan dinikmati keindahannya. Termasuk Taman Nasional yang di lindungi.

Wakatobi merupakan satu dari sekian banyak wilayah indah Indonesia, di Provinsi Sulawesi Tenggara yang terkenal akan tempat wisatanya. Tidak hanya itu, kabupaten Wakatobi juga dikenal dengan slogan “Surga Nyata Bawah Laut Dipusat Segitiga Karang Dunia”.

Sistem kewirausahaan jaringan dinamis yang terdiri dari berbagai aktor institusi dan sumber daya yang berinteraksi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan keberhasilan usaha baru. Komponen utama dari ekosistem ini meliputi wirausahawan investor lembaga pendidikan inkubator bisnis pemerintah serta organisasi pendukung seperti konsultan dan mentor tentunya ekosistem ini bekerja secara sinergis berkolaborasi untuk menyediakan akses ke modal pengetahuan pasar dan infrastruktur yang dibutuhkan oleh wirausahawan untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka. 

Ekosistem kewirausahaan yang kuat tentu ditandai dengan adanya kolaborasi yang efektif antar pemangku kepentingan regulasi yang mendukung dan budaya kewirausahaan yang mendorong inovasi serta toleransi terhadap kegagalan. Hal ini sangat penting kita sampaikan kepada mahasiswa dalam materi kewirausahaan di perguruan tinggi sehingga ketika dalam praktik wirausaha bisa diterapkan dan mencapai keberhasilan. (Sumarto)

Sumarto sumarto
Latest posts by Sumarto sumarto (see all)

Leave a Reply

Your email address will not be published.