Menulis Artikel Jurnal Scopus

(3/4/2023) Menulis artikel jurnal Scopus tentu tidak sederhana yang kita pikirkan, tidak semudah yang akan kita lakukan, dan bahkan terasa sangat sulit bila kita tidak mengetahui caranya, banyak diantara kita khususnya Dosen yang ingin mengajukan Guru Besar mengalami Kendala dikarenakan belum memiliki Publikasi Artikel Jurnal di Scopus. Tidak hanya untuk menjadi Guru Besar, artikel jurnal di Scopus harus menjadi orientasi semangat akademik kita agar eksistensi kita dan kampus kita semakin di akui dalam publikasi Internasional.

Bersama Prof. Dr. Irwan Abdullah Dosen Universitas Gajah Mada UGM Founder IA Scholar menyampaikan Beberapa cara yang bisa kita lakukan dalam mempublikasikan artikel Jurnal kita agar bisa tembus di Scopus hal ini disampaikan Beliau ketika melaksanakan kegiatan Academic Writing di IAIN Curup Aula Harun Al Rasyid dihadiri oleh Dosen dan Mahasiswa.

Beberapa cara yang disampaikan Beliau diantaranya; Menulis tema yang diminati jurnal, Menulis sesuatu yang baru, Menulis sesuatu dan dengan cara yang simple dan Menulis dengan tradisi dan gaya jurnal (template). Bila ingin menulis artikel jurnal Scopus harus dengan tema yang diminati dan sesuai template Publisher yang sudah terindeks Scopus, tidak bisa sesuka hati atau permintaan tertentu. Temanya juga harus kekinian atau isu yang sedang berkembang, seperti contoh pada tahun 2019 sampai 2021 masih hangat isu tentang Covid – 19 tetapi bila tahun 2022 sampai sekarang masih ada isu yang lebih kekinian yang bisa menarik perhatian Publisher yang terindeks Scopus.

Pertama: syarat suatu topik/tema tulisan: CCTES (Controversy, Change/transformation, Trend, Emergency, Solution), Kedua: orientasi suatu tulisan (judul): Teori, Pendekatan, Model, Metode, Strategy, Konsep dan Ketiga: modal suatu tulisan (kualitas). Rumus yang disampaikan Prof. Dr. Irwan Abdullah CCTES sangat tepat untuk kita laksanakan, agar artikel jurnal kita bisa publish terindeks di Scopus, Fokusnya adalah tulisan tersebut harus mengandung controversy sehingga pembaca memiliki minat yang tinggi untuk membacanya atau menelitinya kembali, sehingga indikator penting untuk lulus di jurnal terindeks Scopus.

Pada akhir diskusi bersama Prof. Dr. Irwan Abdullah beliau menyampaikan betapa pentingnya strategi yang harus kita miliki untuk menulis artikel jurnal Scopus salah satu diantaranya adalah membuat Conclusion, Beliau menyampaikan Conclusion dibuat (3 paragraf) Temuan terpenting penelitian (apa yang tidak terduga, shocking)
Sumbangan keilmuan (apakah penelitian mengkonfirmasi temuan sebelumnya, atau menggugat keabsahan temuan sebelumnya, atau menyumbangkan sesuatu yang baru: variable, konsep, pendekatan, pertanyaan penelitian)
Keterbatasan penelitian (terbatas dalam sampel, kasus, variasi, gender, metode) sehingga tidak dapat dijadikan dasar untuk perumusan kebijakan. Sejalan dengan itu, dibutuhkan suatu penelitian lanjutan yang mengakomodasi sample yang lebih besar untuk diperoleh pemahaman yang komprehensif agar dapat menjadi landasan kebijakan. References (30 judul). Paragraf: 4+6+5+9+6+3= 33 paragraf x 150 kata= 4950 kata (Rumus yang disarankan beliau) yaitu jumlah Paragraf yang ideal dalam penyusunan Artikel Jurnal Scopus.

Sebagai akademisi kita harus memiliki komitmen dalam hal publikasi Internasional, Eksistensi kita dan kampus bisa di lihat dari banyaknya Publikasi Internasional. Perlu menjadi perhatian yang sangat penting bagi setiap Pimpinan dan Civitas akademika dalam merumuskan Kebijakan memasukkan kegiatan yang menunjang Publikasi Internasional. Sebagai perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sudah saatnya kita membentuk Group Riset yang berorientasi pada Publikasi Internasional. (Sumarto/IAIN Curup)

Sumarto sumarto
Latest posts by Sumarto sumarto (see all)

Leave a Reply

Your email address will not be published.