RUMAH BATAK TAPANULI UTARA MELESTARIKAN BUDAYA MELINDUNGI DAERAH


Kabupaten Tapanuli Utara Kota Tarutung adalah tempat kelahiran kami, banyak kisah yang kami alami di Kota Tarutung mulai dari TK sampai SD Kelas 5, Kemudian kami pindah ke Kota Padangsidimpuan. Salah satu tempat yang berkesan di Kota Tarutung adalah Gedung Kesenian, dimana banyak kegiatan dilaksanakan dan menjadi Pusat dari pemerintahan Kota Tarutung. Setelah beberapa tahun, akhirnya tahun 2023 kami bisa kembali ke Kota Tarutung, Luar biasa perkembangan dari Kota Tarutung mulai dari Infrastruktur Jalan, Tempat Wisata dan Taman – Taman yang letaknya startegis di Daerah Pusat Kota Tarutung. Tiga bangunan dengan ornamen Rumah Batak (Gedung DPRD, Sopo Partungkoan, dan Gedung Perkantoran Inspektorat/BKD) melengkapi taman Kota Tarutung ini menjadi taman bernuansa budaya.

Mengutip dari Tribun-Medan.com. Maurits Pardosi. Taman Kota Tarutung adalah ide dan gagasan dari Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan agar Kota Tarutung semakin cantik dan indah. Taman kita ini bakal membuat warga Tapanuli Utara bisa menikmati wajah baru di Taput dan bukan hanya untuk warga Taput tapi juga untuk bisa dinikmati oleh semua warga yang berkunjung ke Tapanuli Utara dan menjadi pemantik wisata. Kembali saya ajak masyarakat semua untuk menikmati wajah baru Kota Tarutung wajah baru Taput ini dengan bijak dan penuh kasih sayang. Karena ini adalah wajah kita bersama yang harus kita rawat agar tetap indah dengan menjaga kebersihan.

Melalui informasi Taputkab.go.id tentang Sejarah Lahirnnya Kota Tarutung. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kabupaten Tapanuli Utara termasuk ke dalam keresidenan Tapanuli yang dipimpin oleh seorang Residen Bangsa Belanda yang berkedudukan di Sibolga saat itu, Keresidenan Tapanuli dibagi menjadi 4 (empat) Afdeling (kabupaten), salah satu diantaranya adalah afdeling Batak landen dengan ibukotanya Tarutung, dan 5 (lima) Onder Afdeling (wilayah).
Negeri-negeri ini terdiri dari beberapa kampung, yang dipimpin seorang Kepala Kampung yang disebut Kampung Hoofd, dan juga diangkat serupa dengan pengangkatan Negeri Hoofd. Negeri dan Kampung Hoofd statusnya bukan pegawai negeri, tetapi pejabat-pejabat yang berdiri sendiri di negeri/kampungnya. Tugas utama Negeri dan Kampung Hoofd ialah memelihara keamanan dan ketertiban, memungut pajak/blasting/rodi dari penduduk Negeri/Kampung masing-masing. Kemudian sesuai dengan UU Drt. Nomor 7 Tahun 1956, di Daerah Provinsi dibentuk daerah otonom kabupaten. Salah satu kabupaten yang dibentuk dalam UU Drt. tersebut adalah Kabupaten Tapanuli Utara.

Melalui informasi dari Palapapos.co.id Dimana tenunan ulos yang merupakan tradisi kebudayaan sejak ribuan tahun lalu di tanah Batak ini, dianggap oleh para kurator seni-budaya nasional dan lokal sebagai sebuah objek kebudayaan yang layak untuk dibangunkan kembali, dirawat, serta dimajukan dengan cara menciptakan/merevitalisasi ekosistem budaya yang mendukung keberlangsungan hidup tradisi ini.





Kota Tarutung sebagaimana yang kita ketahui adalah Masyarakatnya mayoritas beragama Kristen, tetapi tetap menjaga hubungan yang baik dengan Ummat Agama lainnya. Sikap saling menghargai, menghormati dan toleransi sangat di jaga, kami dan keluarga beragama Islam, pernah tinggal sekitar 12 Tahun di Kota Tarutung, kehidupan yang damai dan rukun. Menjaga hubungan kekeluargaan yang baik, mengetahui dan memahami Syariat Islam, apa yang boleh dikerjakan dan tidak boleh dikerjakan. Saling menghargai dan menghormati perbedaan itu adalah indah.



ketika hendak melakukan Perjalanan
Sebuah sumur tua yang sejak dulu dilestarikan ada disekitar depan Sopo Partungkoan. Dan untuk menyelaraskan dengan bangunan alun-alun,bangunan Sumur tua dibongkar untuk kemudian dibuat bangunan baru dilokasi yang sama. Sumur tua ini memiliki historis, ketika doeloe sumur ini menjadi sumber air bersih bagi warga kota sebelum perusahaan daerah air minum terbentuk. Konon sumur ini tidak pernah mengalami kekeringan meskipun terjadi musim kemarau yang panjang di Kota Tarutung. Bahkan dimitoskan bahwa sumur tua ini tidak boleh ditutup. Sebab kalau ditutup akan menimbulkan petaka dan hal buruk. Selain itu kalau sumur ditutup warga akan kesulitan memperoleh air bersih.
Banyak cerita menyebut, sumur tua yang ditaksir telah berusia ratusan tahun itu pernah sempat ditutup untuk kepentingan pembangunan pasar bertingkat yang dinamakan Pasar Harungguon. Namun belakangan Pasar Harungguan itu roboh akibat terjadinya gempa bumi tahun 1987. Akhirnya sumur tua kembali dibuka. Pasar Onan Harungguan yang sempat roboh akibat diguncang gempa bumi, akhirnya dipindahkan ke kawasan Komplek Stadion yang dinamakan Pasar Tradisional Tarutung hingga sekarang. Itulah sebabnya meskipun sudah tidak dimanfaatkan lagi sebagai sumber air, sumur ini harus tetap dijaga dan dirawat.
Menjaga dan Merawat Budaya sudah seharusnya kita lakukan sebagai generasi penerus, banyak makna dan pesan yang tersirat dan tersurat dari peninggalan Leluhur kita yang menjaga tatanan nilai dan norma dalam kehidupan. Rumah Batak Tapanuli Utara menjadi salah satu contoh perwujudan dalam merawat persatuan dan kesatuan masyarakat, melindungi daerah agar tetap terjaga indah dengan Kearifan Budaya Lokal, Kerukunan dan Perdamaian. (Sumarto/IAIN Curup)
- DAPAT PENGHASILAN DENGAN MENJADI REPORTER AYO GABUNG BIMTEK PL NEWS - January 17, 2025
- MARI DAFTAR DI RA TUNAS LITERASI QUR’ANI - January 17, 2025
- MARI DAFTAR DI SD LITERASI QUR’ANI - January 17, 2025
Leave a Reply