SIBOLGA KOTA IKAN, MENDUNIA LOKASI SYUTING FILM KING KONG, KEINDAHAN ALAM, BANGKITKAN EKONOMI MASYARAKAT
Berkunjung ke Kota Sibolga tidak lengkap bila tidak ke Pantai Sibolga, Mencicipi Hasil Lautnya yang beraneka ragam, masyarakat yang ramah dan bersahaja. Kota Sibolga mendapat sebutan sebagai Kota Ikan karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai Nelayan, Pengelola Ikan Laut dan banyak menjual Ikan Laut di beberapa daerah yang ada di Sumater Utara. Pantai dan Pulau Kota Sibolga sangat Indah, sangat wajah Kota Sibolga ramai dikunjungi oleh wisatawan dan masyarakat setempat, dan memberikan potensi yang sangat besar dalam membangkitkan ekonomi masyarakat Kota Sibolga.
Mempelajari Kota Sibolga yang memiliki banyak potensi dalam membangkitkan ekonomi masyarakat dan memiliki pengaruh kepada dunia internasional. Sibolga adalah kota pesisir di Sumatra Utara, tepatnya di kawasan Teluk Tapian Nauli, menghadap langsung ke Samudra Hindia. Karenanya, warna air laut bergradasi jadi bingkai panorama yang lumrah dijumpai di sini. Berbagai suku bangsa mendiami Sibolga, seperti Batak, Minang, Nias, Tionghoa, dan Jawa, membuatnya punya semboyan yang berbunyi “Negeri Berbilang Kaum.” Seruan itu dapat ditemukan dengan mudah di beberapa sudut Kota Sibolga dikutip dari liputan6.
Kota Terkecil di Indonesia Luas Sibolga, yakni sekitar 107.700 hektare, membuatnya jadi salah satu kota terkecil di Indonesia. Luas wilayah Sibolga kemudian dibagi jadi wilayah daratan di sekitar pulau Sumatra yang mencapai 88,9 ribu hektare dan sisanya kepulauan seluas 18,8 ribu hektare.
Kepulauan Mursala adalah salah satu tempat paling tersohor di Sibolga, lantaran pernah jadi tempat syuting film King Kong pada 2005 lalu. Pulau seluas sekitar delapan ribu hektare ini dikelilingi hamparan pantai pasir putih. Kota Sibolga Kota Penghasil Ikan. Hasil ikan yang melimpah menjadikan Sibolga disebut sebagai kota ikan. Salah satu oleh-oleh khas Kota Sibolga, yaitu ikan asin, dengan Pasar Belakang sebagai sentra besar pengolahannya. Olahan ikan asin dari pasar tersebut dikirim ke beberapa daerah di Sumatra, bahkan luar negeri. Satu tempat pengolahan dapat menghasilkan 250 kilogram (kg) ikan asin per hari.
Di Kota Sibolga terdapat Tangga Seratus merupakan peninggalan sejarah yang kini jadi salah satu destinasi wisata di Kota Sibolga. Kendati namanya Tangga Seratus, bukan berarti anak tangga di sana berjumlah seratus, melainkan 298 anak tangga. Setelah meniti ratusan anak tangga, para pengunjung dapat menikmati indahnya Kota Sibolga dengan panorama lautan dari atas Puncak Bukit Tangga Seratus. Terdapat juga peninggalan gua buatan tentara Jepang yang dulunya dipakai sebagai lubang pengintai.
Mendiskusikan tentang makna pemberdayaan masyarakat sangat tepat bila kita melihat kondisi Kota Sibolga, banyak masyarakatnya yang hidup melalui potensi alamnya yang indah yaitu Pantai, Pulai dan Hasil Ikan yang melimpah. Pemberdayaan adalah bagian dari paradigma pembangunan yang memfokuskan perhatiannya kepada semua aspek yang prinsipil dari manusia di lingkungannya yakni mulai dari aspek intelektual, material, fisil dan manajerial. Tujuan Pemberdayaan masyarakat adalah memperkuat kekuasaan masyarakat, khususnya kelompok lemah yang memiliki ketidakberdayaan, karena kondisi internal (seperti persepsi mereka sendiri), maupun karena kondisi eksternal (misalnya ditindas oleh struktur sosial yang tidak adil). Prinsip pemberdayaan adalah; Kesetaraan, Partisipatif, Keswadayaan, Berkelanjutan.
Pemberdayaan masyarakat bukan membuat masyarakat menjadi makin tergantung pada berbagai program pemberian (charity). Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan adalah masyarakat tidak dijadikan objek dari berbagai proyek pembangunan, tetapi merupakan subjek dari upaya pembangunan sendiri. Pemberdayaan masyarakat pesisir seharusnya lebih diarahkan kepada pemberdayaan masyarakat terkait potensi yang dimiliki sendiri. Hal ini yang dilakukan oleh masyarakat yang ada di Kota Sibolga, mempertahankan daerah, mencintai dan melestarikan daerah adalah hal yang sangat penting dalam memberdayakan daerah untuk kesejahteraan bersama. (Sumarto/IAIN Curup)
- Diskusi Kearifan Budaya Lokal Kabupaten Rejang Lebong - November 3, 2024
- Evaluasi Program Kerja Komunitas Penggerak Literasi Bengkulu - November 3, 2024
- Muzium Negara Malaysia - November 3, 2024
Leave a Reply