Pesta Demokrasi: Kesadaran Berbangsa Bernegara

Sejatinya, Pesta Demokrasi merupakan bentuk kekuasaan rakyat yang paling tinggi. Dalam masa itu, rakyat berperan langsung menentukan sosok yang akan memandu jalannya perjalanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dengan kata lain, pada masa demokrasi rakyat memilih sosok yang mewakili pikiran maupun karakter mereka dalam menjalankan roda-roda kehidupan, baik di bidang eksekutif maupun legislatif.

Hanya saja, fenomena saat ini menafikkan kekuasaan rakyat tersebut. Dewasa ini, rakyat cenderung berfantasi dengan kekuasaan yang dimiliki. Acap kali rakyat rela maupun terpaksa menggadaikan kekuasaan yang dimiliki dengan lembaran-lembaran receh. Ironis adanya, tiada data yang menunjukkan fenomena tersebut, meski tak satu pun yang menyangkal keberadaannya.

“No Money, No Party”

Stigma yang kebanyakan di-amini oleh rakyat saat ini dalam menjalankan kekuasaan tertingginya dalam pesta demokrasi.
Sia-sia belaka untuk mencari letak titik kesalahannya. Sebab, fenomena menjagal kekuasaan tertinggi seolah menjadi darah dalam balutan daging.

Adanya, harusnya kondisi ini disahuti para penggiat maupun pribadi yang terlibat secara langsung dengan memberikan ataupun menyebarkan nilai-nilai ‘Pendidikan Politik’ kepada rakyat.

Fenomena selanjutnya, siapkah rakyat memahami ‘Pendidikan Politik’????

(Tulisan ini merupakan bentuk opini terkait Pesta Demokrasi di Tabagse).
Created by: Tongku Hrp. Komunitas Literasi YLKI Tapanuli Selatan Padangsidimpuan Medan

Leave a Reply

Your email address will not be published.